Syeikh Abu Bakar al-Awawidah
Apa yang dilakukan umat Islam Palestin hingga mampu mencapai kemenangan?
Ada beberapa hal yang perlu diketahui umat Islam. Kemenangan kita kemarin tidak datang secara tiba-tiba. Kami melakukan tarbiyah terhadap diri kami, menahan diri untuk bersabar, dan terus bertahan selama lebih dari 60 tahun. Kami harus melalui proses dan tahapan-tahapan.
Sejak 1948, ketika Israel memproklamirkan kemerdekaannya di tanah Palestina, kami mulai berjihad. Sebelumnya, kami juga sudah berjihad melawan Inggris. Begitulah cobaan yang kami alami. Sekarang kami merasakan ini bukan lagi cobaan, tapi rahmat.
Dengan rahmat ini, kami rasakan proses tarbiyah yang menguatkan jati diri kami sebagai Muslim. Anak-anak, istri-istri dan semua generasi kami turut mengalami proses ini. Kami juga melakukan dakwah yang terus kami lakukan. Semuanya kami lakukan untuk meningkatkan iman, agar kami semakin yakin bahwa apa yang sedang kami lakukan adalah jalan yang diridhai Allah.
Setelah melalui proses yang lama, mulailah tumbuh semangat perjuangan, jihad, melawan Israel.
Apakah kesan daripada tarbiyah yang dilalui hingga kini?
Dulu, tahun 1997, ada intifadhah, melakukan perlawanan menggunakan batu dan pisau.
Sekarang ini kami menggunakan senjata, bom dan ranjau-ranjau yang kami tanam. Salah satu roket kami yang awalnya hanya bisa mencapai jarak tembak 30 kilometer, kini telah berhasil dikembangkan hingga mampu menempuh jarak dua kali lipat.
Di Gaza kami membuat peluru-peluru, roket, ranjau, dengan tangan dan kemampuan sendiri.
Kenapa umat Islam Palestin harus melawan Israel?
Sejak 1948, sudah lebih dari 225.000 umat Islam Palestin menjadi syahid. Jumlah yang terluka dan tertawan sekitar dua kali ganda jumlah yang tewas. Alhamdulillah, akhirnya Allah membalas pengorbanan itu dengan rahmat, kemenangan, dan pertolongan. Perjuangan Palestin sekarang ini diwarnai dengan kepahlawanan mereka. Apalagi sekarang ini kami di embargo Israel dan negara-negara Arab. Makanan susah masuk Gaza. Mereka membunuh kami secara perlahan, membuat kami kelaparan. Tentera Israel juga menembak meriamnya ke Gaza.
Bersama kaum Muslimin Gaza, kami akan terus konsisten melawan kekejaman ini. Begitulah jalan perlawanan dan jihad di jalan Allah. Jalan termudah dan tercepat menuju syurga Ilahi.
Apa yang dibela umat Islam Palestina?
Ketika melakukan jihad di Gaza, kami sadar bahwa kami adalah perwakilan dari umat Islam. Umat Islam mengamanahkan kepada kami untuk menjaga al-Aqsa dari cengkeraman Zionis Israel.
Kami bangga menjaganya.
Tanah itu adalah tanah wakaf umat Islam yang dulu pernah dijaga oleh Salahuddin al-Ayyubi dan Umar bin Khattab. Untuk menjaganya, kami mengikuti perintah Allah. Kami mempersiapkan peralatan perang untuk memberikan rasa takut kepada tentara Zionis Israel.
Sejak sepuluh tahun lalu, kami sudah mempersiapkan anak laki-laki kami dan muslimah-muslimah untuk menggantikan kami nantinya. Kami mendirikan madrasah-madrasah Islam.
Bagaimana rakyat Palestin mempertahankan al-Aqsha?
Kami yakin, setiap memilih suatu pilihan pasti akan mendapatkan akibat daripadanya. Ketika kami memilih Palestin kami tahu harganya adalah pengorbanan. Kami mengorbankan nyawa, darah, apa saja yang kami miliki demi meraih kemenangan. Ini sudah kami buktikan.
Kami merasakan sendiri ketika perang 23 hari kemarin, kami berhasil membuat pasukan Israel tunggang-langgang. Merekalah pasukan militer yang diakui cukup kuat di dunia. Mereka memiliki pesawat tempur hebat, senjata biologi, bahkan nuklear.
Mereka telah menjatuhkan sebanyak 1,5 juta kilogram bom, sama dengan jumlah total penduduk Gaza. Jadi, tiap satu orang penduduk Gaza mendapatkan sekilo bom dari Israel.
Meskipun demikian, kami menahan diri, bersabar, terus melakukan jihad dan perlawanan. Selama peperangan tidak ada satu pun rakyat Gaza yang mengungsi. Alhamdulillah, kemenangan tercapai. Inilah kemenangan Allah. Hanya Allah yang berhak kepada siapa kemenangan itu diberikan.
Dalam perang Gaza kemarin, berapa banyak tentara Israel yang tewas?
Jumlah mereka (serdadu Israel) yang tewas cukup banyak, hampir 1.000 orang.
Kenapa tidak ada beritanya di media massa?
Itulah Israel. Mereka tidak mau aibnya terbongkar dan diketahui dunia. Mereka sengaja menyembunyikan jumlah tentaranya yang tewas, karena ini menyangkut harga diri mereka. Padahal sebenarnya mereka adalah orang-orang penakut dan pengecut, walau memiliki keunggulan lebih dalam masalah persenjataan dan peralatan tempur.
Namun, Allah SWT telah meniupkan rasa takut di hati mereka, hingga mereka tidak berani keluar dari tank ketika masuk Gaza. Sampai-sampai buang hajat pun mereka lakukan di dalam tank karena takut keluar.
Berapa banyak Mujahidin Hamas yang syahid dalam perang?
Ada sekitar 50 orang Mujahidin Hamas yang syahid dalam perang kemarin. Alhamdulillah, semangat para Mujahidin Hamas tidak pernah kendor, walau banyak rekan-rekan mereka yang jadi korban.
Justru mereka berbondong-bondong dan berlomba-lomba mengejar syahid. Ini yang perlu kalian ketahui, kekuatan militer yang kami kerahkan kemarin untuk bertempur melawan Israel baru lima persen saja.
Belum semuanya kami kerahkan. Baru sejumlah itu saja, pasukan Israel sudah tunggang-langgang.
Apa sebenarnya target Israel menyerang Gaza?
Target serangan Israel kali ini adalah penghancuran Islam di Gaza hingga ke akar-akarnya. Mereka ingin menghabisi syariat Islam yang sedang kami terapkan di sana. Begitu banyak yang harus diceritakan. Saya tidak mampu menggambarkan semuanya.
Anda bisa langsung bertanya kepada relawan-relawan seluruh dunia yang langsung datang melihat keadaan kami.
link
Comments
Post a Comment